Dipublish tanggal Feb 4, 2019 Update terakhir Nov 5, 2020 Tinjau pada Mar 18, 2019 Waktu baca 4 menit Apa itu yang disebut dengan Kanker? Jika kita ingin membahas kanker, maka kita harus membahas komposisi tubuh manusia hingga ke level terkecil yaitu sel. Sel-sel di tubuh kita semua memiliki fungsinya masing-masing. Sel-sel normalgt;dapat membelah dan memperbaiki diri secara teratur. Ketika sel rusak, maka sel yang rusak tersebut akan mati dan digantikan oleh sel-sel baru yang sehat. Berbeda dengan sel sehat yang sudah memiliki regulasi secara teratur, sel kanker adalah ketika sel-sel mulai tumbuh di luar kendali. Sel-sel kanker terus tumbuh dan membuat sel-sel baru. Mereka mulai menyerang dan mengambil semua nutrisi sel-sel normal. Sehingga menyebabkan masalah di bagian tubuh tempat kanker terjadi. Sel-sel kanker juga bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh. Misalnya, sel-sel kanker di paru-paru dapat melakukan perjalanan ke tulang dan tumbuh di sana. Ketika sel kanker menyebar, maka proses ini disebut dengan metastasis. Ketika kanker paru-paru menyebar ke tulang, sel kanker tersebut masih disebut sebagai kanker paru-paru. Sel kanker tersebut tidak disebut kanker tulang kecuali dimulai di tulang. Kanker bukan hanya satu penyakit. Ada banyak sekali jenis kanker, bahkan untuk seorang dokter spesialis onkologi, mungkin waktu seumur hidup tidak cukup untuk menguasai setiap jenis kanker yang ada. Kanker dapat mulai di paru-paru, payudara, usus besar, atau bahkan di dalam darah. Kanker serupa dalam beberapa hal, tetapi mereka berbeda dalam cara mereka tumbuh dan menyebar. Apakah Kanker sama dengan Tumor? Tidak semua tumor itu adalah kanker dan begitu pun sebaliknya. Pada dasarnya, tumor adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada bagian tubuh tertentu. Tumor terjadi jika sel-sel tubuh membelah dan tumbuh secara berlebihan. Apabila pertumbuhan sel tersebut hanya terjadi pada bagian tubuh tertentu dan tidak menyebar, maka hal tersebut adalah tumor jinak benign. Sementara sel tumor yang menyebar ke bagian tubuh lain disebut dengan tumor ganas malignant atau kanker. Ya, kanker atau tumor ganas adalah hal yang sama, yaitu pertumbuhan sel tubuh yang tidak normal dan bersifat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Keduanya memang terlihat mirip namun berbeda dalam beberapa hal Pertumbuhan kanker lebih cepat. Sel kanker memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, sementara sel tumor tidak Kanker mampu untuk menyebar ke bagian tubuh lain. Tidak seperti sel tumor yang hanya tumbuh dan menetap pada salah satu bagian tubuh saja, sel kanker mampu untuk menyebar dengan cepat ke bagian tubuh mana pun Lokasi kekambuhan. Pada tumor jinak, biasanya kekambuhan akan terjadi lagi pada bagian tubuh yang sama seperti kasus sebelumnya. Tetapi pada kanker, kekambuhan bisa terjadi pada bagian tubuh mana pun Pengobatan yang berbeda. Tumor jinak biasanya cukup dihilangkan dengan cara dioperasi dan diambil semua jaringan tumor yang sedang tumbuh tersebut. Namun pada kasus kanker, pengobatannya sedikit lebih kompleks. Sel kanker yang bersifat menyebar dan tumbuh dengan cepat harus dimatikan dulu dengan obat kemoterapi atau radiasi. Kemudian, tumor ganas tersebut baru akan dioperasi, diangkat sisa-sisa selnya Apakah Kanker termasuk penyakit akibat gaya hidup yang kurang sehat? Mungkin Anda mendengar banyak sekali makanan atau produk-produk makanan yang bertanggung jawab sebagai penyebab kanker. Mulai dari MSG, plastik yang digunakan untuk kemasan, makanan yang diolah dengan cara di panggang diatas bara api, dsb. Memang hal-hal tersebut sangat berpengaruh dalam menyebabkan kanker. Tapi kanker itu sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Dengan kata lain selain disebabkan oleh faktor dari luar seperti makanan dan paparan radioaktif, kanker juga sebagian besar dipengaruhi oleh faktor genetik. Oleh karena itu Anda perlu berhati-hati jika ada saudara atau keluarga dekat Anda yang menderita kanker. Walaupun Anda menerapkan pola hidup sehat, dengan makan makanan yang organik, berolahraga secara teratur, mungkin bisa mengurangi resiko terkena kanker, tapi tidak secara pasti Anda akan terhindar dari kanker 100%. 4 Stadium dalam klasifikasi keganasan Kanker Mungkin Anda sering mendengar, seseorang menderita kanker dengan stadium 3a, stadium 4, dsb. Tapi apakah pernah terpikir, apakah yang dimaksud dengan angka-angka tersebut? Begini penjelasannya secara sederhana. Stadium 1 adalah saat kanker hanya menyerang satu organ Stadium 2 adalah saat kanker menyerang satu organ dan juga menyerang kelenjar getah bening di sekitarnya. Stadium 3 adalah penyebaran stadium 2 ditambah dengan penyebaran pada jaringan sekitar Stadium 4 artinya sel kanker sudah bermetastasis menyebar ke bagian tubuh lainnya Pengobatan Kanker Tentu saja jika Anda mencari dan membaca artikel tentang kanker , Anda pasti mencari bagaimana dan apa saja yang dapat Anda lakukan untuk mengobati atau mencegah agar Anda tidak terkena kanker suatu hari nanti. Sayangnya, hingga tahun 2018, belum ada satu tehnik pengobatan pun yang dapat secara ampuh dan cepat dalam mengobati ataupun mencegah terjadinya kanker. Untuk mengobatinya, tergantung dari stadium kanker yang Anda derita, jika kanker yang Anda derita stadium 1 atau 2, mungkin operasi pengangkatan sel kanker dapat dipertimbangkan. Sedangkan jika Anda menderita kanker stadium 3 atau 4, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan kemoterapi dan operasi pengangkatan kanker tidak akan efektif karena penyebarannya yang telah meluas. Untuk pengobatannya, disarankan Anda berkonsultasi dengan spesialis onkologi untuk mendapatkan pengobatan sesuai dengan kondisi Anda. Peran BPJS dalam pengobatan Kanker di Indonesia Kanker adalah penyakit yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit, untuk sekali kemoterapi bagi penderita leukemia kanker darah saja contohnya, membutuhkan paling sedikit 2 hingga 4 juta rupiah. Mungkin banyak orang berpikir bahwa kanker adalah penyakit āorang kayaā namun hal ini salah, karena banyak sekali anak-anak maupun orang dewasa di pedesaan dengan tingkat ekonomi yang rendah menderita retinoblastoma kanker pada bola mata, leukemia, kanker paru-paru dan kanker serviks. Oleh karena itu, perlu diingat, kanker bukan merupakan penyakit orang kaya yang terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat. Beruntungnya di Indonesia, pengobatan kanker ditanggung oleh pemerintah. Pada 2015 dan 2016 penyakit kanket memang selalu di urutan ketiga dalam hal jumlah pengeluaran yang dikeluarkan BPJS Kesehatan. Namun Data BPJS Kesehatan sejak Januari-September 2017 menyebutkan pembiayaan untuk mengatasi kanker berada di urutan kedua dengan jumlah 1,315 juta lebih kasus dengan biaya Rp 2,1 triliun. Pada saat yang sama BPJS Kesehatan pun membiayai sebanyak 7,08 juta kasus penyakit jantung dengan biaya Rp 6,5 triliun, dan 1,1 juta kasus gagal ginjal dengan biaya sebesar 1,3 triliun. Walaupun tidak semua tes dan pengobatan kanker ditanggung oleh BPJS, tetapi usaha pemerintah untuk menangani kanker sudah cukup baik. Oleh karena itu diharapkan untuk Anda segera mendaftarkan diri Anda dan anggota keluarga untuk mendapatkan layanan BPJS kesehatan.
Penelitianlain di Kanada menunjukkan bahwa risiko terkena kanker paru-paru pada mereka yang terpapar debu kayu 40 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Selain kanker, debu kayu telah dikenal lama menjadi penyebab beberapa penyakit. Hati-hati ya, lantai kayu kamu pun bisa memicu penyakit-penyakit berikut:
* ilustrasi - mendirikan bangunan Lingkungan kita memiliki berbagai macam zat yang berpotensi menyebabkan kanker pada manusia, atau yang disebut bersifat karsinogen. Salah satu sumber karsinogen penyebab kanker ialah bahan-bahan yang menjadi material bangunan. Apa saja bahan-bahan itu dan kanker apa yang dapat disebabkan oleh material bangunan itu? Dalam artikel ini kami akan mengulas sejumlah bahan material bangunan yang dapat menjadi penyebab kanker atau bersifat karsinogen pada manusia. Supaya tidak memberikan informasi yang keliru, kami mengambil sumber dari situs-situs web yang bisa dipercaya. Silakan lihat pada bagian āsumber referensiā di paling bawah. Asbestos Serat-serat asbestos asbes kuat, tahan panas, tahan kimia, dan berguna dalam menyediakan isolasi panas. Oleh sebab itu, kegunaan asbes yang paling umum termasuk untuk ubin lantai dan langit-langit, plester, insulasi, perekat, papan dinding, bahan atap, bahan tahan api, dan produk semen. Asbes dikenal sebagai karsinogen, dan menghirup serat-serat asbes diketahui dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan penyakit paru-paru seperti asbestosis, kanker mesothelioma, atau kanker paru-paru. Ketiga penyakit ini berkembang secara perlahan dan gejala-gejalanya mungkin baru akan muncul 10 ā 40 setelah paparan awal asbes. Asbes yang utuh, tidak rusak, dan secara keseluruhan dalam kondisi baik tidak selalu menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia. Kerusakan lah yang membuat asbes melepaskan serat-serat halusnya ke udara. Karena itu diperlukan tenaga profesional untuk mengangkat atau memperbaiki material-material yang mengandung asbes yang rusak atau akan dirusak selama proyek renovasi bangunan. Chromated Copper Arsenic Chromated copper arsenate CCA adalah pestisida / pengawet yang digunakan untuk mencegah pembusukan pada kayu yang dirancang untuk penggunaan luar ruangan. CCA mengandung arsenik, kromium, dan tembaga serta telah digunakan untuk keperluan perumahan sejak tahun 1940-an. Kayu yang diberikan CCA dapat ditemukan hampir di kayu luar ruangan manapun, seperti kayu untuk permainan, dek atau geladak perahu, dan meja piknik. Kayu dengan CCA dapat berbahaya bagi kesehatan manusia karena bahan arsenik di dalamnya bersifat karsinogen, artinya material bangunan ini dapat menjadi penyebab kanker. Paparan arsenik dapat menyebabkan kanker paru-paru, kandung kemih, kulit, ginjal, prostat, dan kanker di saluran hidung. Paparan arsenik juga dapat menyebabkan kerusakan saraf, pusing, dan mati rasa. Arsenik dapat larut ke permukaan kayu yang diberikan CCA, sehingga mudah untuk masuk ke dalam badan melalui tangan dan kulit telanjang yang menyentuh permukaan kayu itu. Terutama pada anak-anak, mereka bisa menelan arsenik jika menyentuh permukaan kayu yang mengandungnya dengan tangan kemudian memasukkan tangannya ke mulut. Arsenik juga dapat larut ke tanah di sekitar lokasi kayu yang diberikan CCA. Formaldehida Formaldehida juga disebut metanal atau formalin. Formaldehida digunakan secara luas untuk memproduksi material bangunan dan berbagai produk rumah tangga. Ini juga merupakan produk sampingan dari pembakaran dan proses alami lainnya. Karena itu zat ini bisa ada dalam konsentrasi besar baik di dalam maupun di luar ruangan. Di rumah-rumah, sumber formaldehida yang paling signifikan adalah produk kayu tekan yang dibuat dengan menggunakan perekat yang mengandung resin urea-formaldehyde UF. Produk kayu tekan yang dibuat untuk penggunaan dalam ruangan, termasuk papan partikel, panel kayu lapis keras, dan papan serat kepadatan menengah, mengandung rasio resin-ke-kayu yang lebih tinggi dan umumnya diakui sebagai produk kayu tekan dengan emisi formaldehida tertinggi. Formaldehida juga digunakan untuk menambah kualitas tekanan permanen pada pakaian dan gorden, sebagai komponen perekat, serta sebagai pengawet pada beberapa produk cat dan pelapis. Formaldehida, gas yang tidak berwarna dan berbau menyengat, dikenal sebagai zat yang mengiritasi pernapasan dan bersifat karsinogen. Zat ini dapat menyebabkan mata berair, sensasi terbakar di mata dan tenggorokan, mual, serta kesulitan bernapas pada beberapa orang yang terpapar pada kadar tinggi di atas 0,1 bagian per juta. Kanker yang dapat disebabkan oleh bahan material bangunan formaldehida yakni kanker faring serta kanker pada rongga hidung dan sinus. Perfluorinated Compound Perfluorinated compound PFC adalah sekelompok bahan kimia yang mengandung fluor dengan sifat unik untuk membuat bahan tahan noda dan lengket. PFC digunakan dalam beragam produk konsumen dan kemasan makanan, seperti kantung popcorn microwave, kotak pizza, serta produk pembersih dan perawatan pribadi seperti sampo, benang gigi, dan pembersih gigi tiruan. Walaupun bahan kimia ini telah digunakan sejak 1950-an dalam banyak sekali produk yang tak terhitung jumlahnya, namun mereka hanya sedikit diuji oleh pemerintah. Ada banyak bentuk PFC, tetapi dua yang paling terkenal adalah PFOA dan PFOS. PFOA atau perfluorooctanoic acid, digunakan untuk membuat produk Teflon. PFOA secara umum beracun. Itu tidak rusak selama di lingkungan dan dalam keadaan setengah-hidup half-life dalam tubuh selama lebih dari empat tahun. PFOA kemungkinan merupakan karsinogen bagi manusia. Bahan ini dapat menyebabkan tumor hati, pankreas, testis, dan kelenjar susu pada uji hewan laboratorium. PFOS atau perfluorooctane sulfonate, produk pemecahan bahan kimia, digunakan pada karpet, furnitur, dan pakaian. PFOS dapat menyebabkan kanker hati dan tiroid pada tikus percobaan. Jangka waktu PFOS dalam keadaan setengah-hidup half-life diperkirakan lebih dari 8 tahun. Phthalate Phthalate, yang disebut āplasticizerā, adalah sekelompok bahan kimia industri yang digunakan untuk membuat plastik seperti polivinil klorida PVC lebih fleksibel atau elastis. Bahan material bangunan merupakan penggunaan akhir terbesar untuk PVC. Penggunaan utama PVC fleksibel pada bangunan termasuk untuk alas karpet, lantai elastis, penutup dinding, permukaan langit-langit akustik, tekstil pelapis, membran atap, membran anti air, dan isolasi kabel listrik. Phthalate hampir ada di mana-mana dalam masyarakat modern, dan juga dapat ditemukan dalam mainan, kemasan makanan, selang, jas hujan, tirai mandi, lantai vinil, perekat, deterjen, semprotan rambut, dan sampo. Jenis phthalate tertentu diketahui atau diduga sebagai pengganggu endokrin, yang berarti mereka berdampak dan mengubah sistem hormon manusia. Phthalate juga diduga sebagai racun reproduksi yang kuat, terutama pada laki-laki. Satu jenis phthalate, diethylhexyl phthalate DEHP, diklasifikasikan oleh lembaga International Agency for Research on Cancer IARC sebagai kemungkinan penyebab kanker atau ākemungkinan karsinogenā. Program National Toxicology Program NTP mengatakan bahwa DEHP ācukup diantisipasi sebagai karsinogen pada manusia.ā Jenis phthalate lain, diisononyl phthalate DINP telah dikaitkan dengan kanker pada tikus percobaan. Lembaga The California Office of Environmental Health Hazard Assessment memasukkan DINP dalam daftar bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker. Namun lembaga IARC dan NTP belum mengklasifikasikan DINP sebagai karsinogen. Short-Chain Chlorinated Paraffin Penggunaan utama short-chain chlorinated paraffin SCCP yaitu sebagai pelumas dan cairan pendingin dalam operasi pemotongan logam serta pembentukan logam; sehingga mereka dapat hadir dalam siklus hidup produk bangunan logam. Penggunaan kedua yang paling signifikan adalah sebagai plasticizer sekunder dalam PVC di banyak aplikasi yang sama dengan plasticizer phthalate yang tercantum di atas. Pada tingkat yang lebih rendah, bahan ini juga digunakan dalam plastik lain, termasuk resin acrylonitrile-butadiene-styrene ABS, resin poliester tak jenuh, polietilena, polipropilen, dan busa uretan untuk karet, cat, perekat, kuali, dan sealant, baik sebagai plasticizer atau sebagai bahan tahan api. Meskipun belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia, bahan material bangunan SCCP diklasifikasikan sebagai racun bagi organisme akuatik, dan dapat menjadi penyebab kanker atau bersifat karsinogen bagi tikus. Kesimpulan tentang Material Bangunan Penyebab Kanker Sejumlah bahan material bangunan yang dapat menjadi penyebab kanker karsinogen yang disebutkan di artikel ini yaitu asbestos, chromated copper arsenate CCA, formaldehida, perfluorinated compound PFC, phthalate, dan short-chain chlorinated paraffin SCCP. Kanker yang dapat disebabkan oleh bahan-bahan material bangunan itu antara lain kanker mesothelioma, kanker paru-paru, kanker kandung kemih, kanker kulit, kanker ginjal, kanker prostat, kanker di saluran hidung, kanker faring, kanker pada rongga hidung dan sinus, tumor hati, tumor pankreas, dan tumor kelenjar susu. Demikianlah artikel ini yang mengulas tentang bahan-bahan material bangunan yang dapat menyebabkan kanker atau bersifat karsinogen. Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk lebih berhati-hati dalam memilih dan menangani bahan-bahan bangunan agar aman bagi kesehatan jangka panjang. deherba
menerus(kronik) dapat menaikkan potensi resiko kanker paru. Dewan riset nasional Amerika Serikat, NRC (National Research Council), memperkirakan kasus kanker paru yang disebabkan oleh gas radon sekitar 10.000 - 14.000 orang/tahun. Sedangkan Badan Proteksi Radiasi Inggris, NRPB (National Radiological Protection Board) memperkirakan
.